Dan sesungguhnya Al-Quran itu dalam Ibu Suratan di sisi Kami - sangat tinggi
(kemuliaannya), lagi amat banyak mengandungi hikmat-hikmat dan kebenaran yang
tetap kukuh.
Patutkah Kami membiarkan kamu dengan mengenepikan dan menjauhkan peringatan
Al-Quran daripada kamu, kerana kamu telah menjadi kaum yang melampau buruk
keadaannya? (Tidak! Kami tidak akan biarkan, bahkan Kami tetap mengingatkan
kamu, sama ada kamu mahu menerimanya atau sebaliknya).
Lalu Kami binasakan orang-orang yang lebih kekuatannya (dan lebih kejam
serangannya) daripada mereka; dan telahpun disebutkan (berulang-ulang di dalam
Al-Quran) tentang kisah-kisah dan misal perbandingan mengenai umat-umat yang
telah lalu.
Dan demi sesungguhnya! Jika engkau (wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang
musyrik) itu:" Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Sudah tentu mereka
akan menjawab: "Yang menciptakannya ialah Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Mengetahui".
(Dia lah Tuhan) yang telah menjadikan bumi bagi kamu sebagai hamparan, dan Ia
telah mengadakan bagi kamu di bumi jalan-jalan lalu-lalang, supaya kamu mendapat
petunjuk (ke arah yang dituju).
Dan (Dia lah) yang menurunkan hujan dari menurut sukatan yang tertentu, lalu
Kami hidupkan dengan hujan itu negeri yang kering tandus tanahnya. Sedemikian
itulah pula kamu akan dikeluarkan (hidup semula dari kubur).
Dan (Dia lah) yang menciptakan sekalian makhluk yang berbagai jenisnya; dan Ia
mengadakan bagi kamu kapal-kapal dan binatang ternak yang kamu dapat
mengenderainya,
Supaya kamu duduk tetap di atasnya; kemudian kamu mengingati nikmat Tuhan kamu
apabila kamu duduk tetap di atasnya, serta kamu (bersyukur dengan) mengucapkan:"
Maha Suci Tuhan yang telah memudahkan kenderaan ini untuk kami, sedang kami
sebelum itu tidak terdaya menguasainya -
Dan mereka (yang musyrik mempersekutukan Allah dengan) menjadikan sebahagian
dari hamba-hamba Allah sebagai anak bagiNya. Sesungguhnya manusia (yang demikian
sesatnya) sangat tidak mengenang budi, lagi nyata kufurnya.
Padahal apabila diberitahu kepada salah seorang dari mereka dengan (berita
bahawa ia beroleh anak perempuan seperti) yang dijadikannya sekutu yang sejenis
dengan Allah Yang Maha Pemurah, muramlah mukanya sepanjang hari (kerana
menanggung dukacita), sedang ia menahan perasaan marahnya dalam hati.
Patutkah (yang dikatakan anak Allah itu jenis perempuan) yang biasanya dididik
dan dibesarkan dalam perhiasan, sedang ia semasa berbantah dan bertikam lidah
tidak dapat memberikan alasan yang jelas?
Dan mereka pula menyifatkan malaikat - yang juga menjadi hamba-hamba Allah Yang
Maha Pemurah itu - jenis perempuan. Adakah mereka menyaksikan kejadian malaikat
itu? Akan dituliskan kata-kata mereka (yang dusta itu), dan mereka akan ditanya
kelak (serta akan menerima balasannya).
Dan mereka berkata: "Kalaulah Allah Yang Maha Pemurah menghendaki tentulah kami
tidak menyembah malaikat itu". (Sebenarnya) mereka tidak mempunyai sesuatu
pengetahuan pun mengenai kata-kata mereka (yang demikian), mereka hanyalah
orang-orang yang berdusta!
(Tidak ada sebarang bukti bagi mereka) bahkan mereka (hanyalah) berkata:
Sesungguhnya kami telah mendapati datuk nenek kami menurut satu jalan ugama, dan
sesungguhnya kami beroleh petunjuk menurut jejak mereka sahaja".
Dan demikianlah halnya (orang-orang yang taqlid buta); Kami tidak mengutus
sebelummu (wahai Muhammad) kepada (penduduk) sesebuah negeri, seseorang Rasul
pemberi amaran, melainkan orang-orang yang berada dalam kemewahan di negeri itu
berkata: "Sesungguhnya kami dapati datuk nenek kami menurut satu jalan ugama,
dan sesungguhnya kami hanya mengikut jejak mereka sahaja".
Rasul itu berkata: "Adakah (kamu akan menurut juga mereka) walaupun aku membawa
kepada kamu ugama yang lebih jelas hidayah petunjuknya daripada jalan ugama yang
kamu dapati datuk nenek kamu menurutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami
tetap mengingkari apa yang kamu diutuskan membawanya".
Lalu kami balas keingkaran mereka dengan azab yang membinasakan; maka
perhatikanlah bagaimana buruknya kesudahan umat-umat yang mendustakan
Rasul-rasulnya.
Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimah tauhid itu tetap kekal pada keturunannya,
supaya mereka kembali (kepada tauhid itu, jika ada yang menyeleweng kepada
syirik).
(Kebanyakan mereka tidak kembali kepada tauhid, dan Aku pula tidak segerakan
azab mereka) bahkan Aku memberikan mereka dan datuk nenek mereka menikmati
kesenangan hidup, sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al-Quran), dan
seorang Rasul yang menerangkan tauhid.
Dan ketika kebenaran (Al-Quran) itu disampaikan kepada mereka, berkatalah
mereka: "Sesungguhnya ini adalah sihir, dan sesungguhnya kami tetap
mengingkarinya".
Dan (kerana mereka mencemuh Nabi Muhammad) mereka berkata: "(Kalaulah Al-Quran
ini menjadi bukti kenabian seseorang, maka) sepatutnya Al-Quran ini diturunkan
kepada seorang besar (yang kaya dan berpengaruh) dari salah sebuah dua bandar
yang (terkenal) itu?"
(Mengapa pemberian Kami itu mereka ingkarkan?) Adakah mereka berkuasa
membahagi-bahagikan (perkara-perkara keruhanian dan keugamaan yang menjadi
sebesar-besar) rahmat Tuhanmu (wahai Muhammad, seolah-olah Kami hanya berkuasa
dalam perkara kebendaan dan keduniaan sahaja? Mereka tidak ingkarkan): Kami
membahagi-bahagikan antara mereka segala keperluan hidup mereka dalam kehidupan
dunia ini, (setengahnya Kami jadikan kaya raya dan setengahnya miskin
menderita); dan juga Kami telah menjadikan darjat setengah mereka tertinggi dari
darjat setengahnya yang lain; (semuanya itu) supaya sebahagian dari mereka
senang mendapat kemudahan menjalankan kehidupannya dari (bantuan) setengahnya
yang lain. Dan lagi rahmat Tuhanmu (yang meliputi kebahagiaan dunia dan akhirat)
adalah lebih baik dari kebendaan dan keduniaan semata-mata yang mereka
kumpulkan.
Dan kalaulah tidak kerana manusia akan menjadi umat yang satu (dalam kekufuran),
nescaya Kami jadikan bagi orang-orang yang kufur ingkar kepada Tuhan Yang Maha
Pemurah, bumbung rumah-rumah mereka dari perak, dan tangga-tangga yang mereka
naik turun di atasnya (dari perak juga),
Serta berbagai barang perhiasan (keemasan). Dan (ingatlah), segala yang tersebut
itu tidak lain hanyalah merupakan kesenangan hidup di dunia; dan (sebaliknya)
kesenangan hari akhirat di sisi hukum Tuhanmu adalah khas bagi orang-orang yang
bertaqwa.
Dan sesiapa yang tidak mengindahkan pengajaran (Al-Quran yang diturunkan oleh
Allah) Yang maha Pemurah, Kami akan adakan baginya Syaitan (yang menghasut dan
menyesatkannya), lalu menjadilah Syaitan itu temannya yang tidak renggang
daripadanya.
Dan sesungguhnya Syaitan-syaitan itu tetap menghalangi mereka dari jalan yang
benar, sedang mereka menyangka bahawa mereka orang-orang yang mendapat hidayah
petunjuk.
Sehingga apabila ia (yang terjerumus dalam kesesatan itu) datang kepada Kami
(pada hari kiamat), berkatalah ia (kepada Syaitannya): "Alangkah baiknya (kalau
di dunia dahulu ada sekatan yang memisahkan) antaraku denganmu sejauh timur
dengan barat! Kerana (engkau) adalah sejahat-jahat teman".
(Lalu dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini, setelah nyata bahawa kamu telah
menganiaya diri sendiri, (maka apa yang kamu cita-citakan itu) tidak sekali-kali
akan memberi faedah kepada kamu, kerana sesungguhnya kamu dan teman-teman kamu
itu tetap menderita bersama-sama di dalam azab".
Maka (mengapa engkau berdukacita wahai Muhammad) adakah engkau berkuasa
menjadikan orang-orang yang pekak mendengar, atau menunjuk jalan kepada
orang-orang yang buta (mata hatinya), dan juga orang-orang yang berada dalam
kesesatan yang nyata?
Oleh itu (bertenanglah engkau, kerana) kalaulah Kami wafatkan engkau (sebelum
Kami perlihatkan kepadamu azab yang akan menimpa mereka), maka sesungguhnya Kami
tetap menyeksakan mereka.
Atau sekiranya Kami (hendak) memperlihatkan kepadamu apa yang Kami janjikan
kepada mereka (dari azab seksa itu), maka Kami tetap berkuasa terhadap mereka.
Dengan yang demikian, berpegang teguhlah engkau kepada Al-Quran yang telah
diwahyukan kepadamu; kerana sesungguhnya engkau berada di atas jalan yang lurus.
Dan sesungguhnya Al-Quran itu memberikan kemuliaan dan peringatan kepadamu
(wahai Muhammad) dan kepada kaummu; dan kamu akan ditanya kelak (tentang isi
kandungannya yang kamu telah amalkan).
Dan bertanyalah kepada umat mana-mana Rasul yang Kami telah utuskan sebelummu;
pernahkah Kami memberi hukum menetapkan sebarang tuhan untuk disembah, selain
dari Allah Yang Maha Pemurah.
Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengutus Nabi Musa dengan membawa
mukjizat-mukjizat Kami, kepada Firaun dan kaumnya, lalu ia berkata:
"Sesungguhnya aku ini ialah Rasul dari Tuhan sekalian alam".
Maka apabila ia datang kepada mereka dengan membawa tanda-tanda kekuasaan Kami,
mereka dengan serta-merta mencemuh dan menggelakkan (apa yang dibawanya) itu.
Dan tidaklah Kami memperlihatkan kepada mereka sesuatu tanda kebenaran Nabi Musa
melainkan tanda itu adalah lebih terang dari yang terdahulu daripadanya; Dan
Kami timpakan mereka dengan berbagai azab (bala bencana), supaya mereka kembali
(bertaubat).
Dan (apabila bala bencana itu menimpa mereka), mereka merayu kepada Nabi Musa
dengan berkata: "Wahai orang yang bijak pandai, pohonkanlah kepada Tuhanmu
keselamatan untuk kami dengan (kemuliaan) pangkat Nabi yang diberikan kepadamu;
sesungguhnya kami (sesudah itu) akan patuh beriman".
Dan Firaun pula menyeru (dengan mengisytiharkan) kepada kaumnya, katanya: "Wahai
kaumku! Bukankah kerajaan negeri Mesir ini - akulah yang menguasainya, dan
sungai-sungai ini mengalir di bawah (istana) ku? Tidakkah kamu melihatnya?
"(Kalau betul ia seorang Rasul) maka sepatutnya ia dipakaikan (oleh Tuhannya)
gelang-gelang emas (yang menandakan ia seorang pemimpin), atau datang malaikat
bersama-sama dengannya (sebagai saksi tentang kebenarannya)?"
Setelah mereka menyebabkan kemurkaan Kami (dengan perbuatan derhaka itu), Kami
menyeksa mereka, iaitu menenggelamkan mereka semuanya di laut (sehingga binasa).
Dan ketika (nabi Isa) anak Maryam dikemukakan sebagai satu misal perbandingan,
(untuk membantahmu wahai Muhammad), tiba-tiba kaummu bersorak-sorak kesukaan
terhadapnya (kerana menyangka bahawa mereka telah menang).
Dan mereka berkata lagi: "Manakah yang lebih baik, benda-benda yang kami sembah
atau Isa?" Dan (sebenarnya) mereka tidak mengemukakan perbandingan itu kepadamu
(wahai Muhammad) melainkan kerana membantah semata-mata (bukan kerana mencari
kebenaran); bahkan mereka itu adalah kaum yang suka sekali mengemukakan
bantahan.
Nabi Isa itu tidak lain hanyalah seorang hamba yang telah Kami kurniakan nikmat
kepadanya (dengan pangkat Nabi), dan Kami jadikan dia satu contoh (kekuasaan
kami yang menakjubkan) bagi kaum Bani Israil.
Dan sesungguhnya Nabi Isa menjadi tanda kedatangan hari kiamat, maka janganlah
kamu ragu-ragu tentang (hari kiamat) itu, dan turutlah (petunjukKu); inilah
jalan yang lurus.
Dan ketika Nabi Isa datang (kepada kaumnya) dengan membawa keterangan-keterangan
yang nyata, berkatalah ia: "Sesungguhnya aku datang kepada kamu dengan membawa
hikmat (ajaran Tuhan), dan untuk menerangkan kepada kamu: sebahagian dari
(perkara-perkara ugama) yang kamu berselisihan padanya. Oleh itu, bertaqwalah
kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Kemudian, golongan-golongan (dari kaumnya) itu berselisihan sesama sendiri. Maka
kecelakaan dan kebinasaanlah bagi orang-orang yang zalim itu, dari (paluan) azab
seksa yang tidak terperi sakitnya, pada hari pembalasan.
(Mereka yang menentang Nabi Muhammad) tidak ada lagi yang mereka tunggu
melainkan saat kiamat yang akan datang kepada mereka secara mengejut, dan dalam
keadaan mereka lalai leka dengan perkara-perkara keduniaan.
Pada hari itu sahabat-sahabat karib: setengahnya akan menjadi musuh kepada
setengahnya yang lain, kecuali orang-orang yang persahabatannya berdasarkan
taqwa (iman dan amal soleh).
(Mereka - yang bertaqwa - itu, diberi penghormatan serta diseru oleh Allah Taala
dengan firmanNya): "Wahai hamba-hambaku! Pada hari ini kamu tidak akan merasai
sebarang kebimbangan (dari sesuatu yang tidak baik); dan kamu pula tidak akan
berdukacita".
(Mereka diberi sebaik-baik balasan dengan dikatakan kepada mereka): "Masuklah
kamu ke dalam Syurga bersama-sama isteri-isteri kamu (yang beriman), dengan
menikmati sepenuh-penuh kegembiraan dan kesenangan".
Diedarkan kepada mereka pinggan-pinggan besar dan piala-piala dari emas; dan di
dalam Syurga itu pula disediakan segala yang diingini oleh nafsu serta di
pandang indah oleh mata; dan (dikatakan kepada mereka): "Kamu adalah tetap kekal
di dalamnya".
Dan mereka menyeru (ketua malaikat penjaga neraka, dengan berkata): "Wahai
Malik! Biarlah hendaknya Tuhanmu mematikan kami (kerana kami tidak tahan
menderita)!" Maalik menjawab: "Sesungguhnya kamu tetap kekal di dalam azab!"
(Bagi menyatakan sebabnya mereka dibiarkan di dalam azab, Allah Taala
berfirman): "Demi sesungguhnya! Kami telah menyampaikan kebenaran kepada kamu
(melalui Rasul Kami), akan tetapi kebanyakan kamu (telah menentangnya, kerana
kamu) tidak suka kepada kebenaran itu".
Bahkan mereka (yang kafir) itu telah mengambil keputusan menjalankan satu
rancangan (hendak membunuh Rasul Kami), maka Kami juga mengambil keputusan
(menggagalkan rancangan mereka).
Patutkah mereka menyangka bahawa Kami tidak mendengar apa yang mereka
sembunyikan (di dalam hati) dan apa yang mereka perkatakan (dengan berbisik)
sesama sendiri? (Bukan sebagaimana yang mereka sangka) bahkan utusan-utusan Kami
(malaikat) yang menjaga mereka, ada menulis segala yang mereka lakukan.
Katakanlah (Wahai Muhammad, kepada mereka yang musyrik itu): "Kalau betul Allah
yang maha pemurah, mempunyai anak (sebagaimana yang kamu dakwakan) maka akulah
orang yang awal pertama yang akan menyembah anak itu; (tetapi dakwaan kamu itu
tidak berasas)!"