(Ingatlah), tidaklah Kami menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada di
antara keduanya melainkan dengan ada gunanya yang benar dan dengan ada masa
penghujungnya yang tertentu (yang padanya dijalankan pembalasan); dan
orang-orang yang kafir berpaling dari menerima peringatan yang diberikan kepada
mereka mengenainya.
Katakanlah (wahai Muhammad kepada orang-orang musyrik yang menentangmu):
"Sudahkah kamu mengetahui kekuasaan dan kelayakan makhluk - makhluk yang kamu
seru dan sembah yang lain dari Allah? Tunjukkanlah kepadaku apakah yang mereka
ciptakan dari bahagian bumi ini? Atau adakah mereka mempunyai sebarang
perkongsian (dengan Allah) dalam mencipta dan menguruskan langit? Bawalah kamu
kepadaku sebuah Kitab (dari Allah) yang lain dari Al-Quran ini, atau sebarang
keterangan yang berdasarkan ilmu (peninggalan orang-orang yang telah lalu) kalau
betul kamu orang-orang yang benar (tentang dakwaan kamu itu)!"
Dan tidak ada yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sesuatu yang lain
dari Allah, yang tidak dapat menyahut atau memberikan sebarang pertolongan
kepadanya (dari dunia) hinggalah ke hari kiamat, sedang makhluk-makhluk yang
mereka sembah itu tidak dapat menyedari atau memberi layanan baik kepada
permohonan mereka.
Dan apabila manusia dihimpunkan (untuk dihitung amalnya pada hari akhirat),
menjadilah segala yang disembah itu musuh kepada orang-orang yang menyembahnya,
dan segala yang disembah itu juga tidak mengakui serta mendustakan penyembahan
mereka kepadanya.
Dan apabila dibacakan kepada mereka (yang kafir) ayat-ayat Quran kami yang jelas
nyata, berkatalah mereka terhadap kebenaran (Al-Quran) bila sahaja disampaikan
kepada mereka: "Ini ialah sihir yang nyata!".
(Bukan setakat itu sahaja mereka katakan) bahkan mereka menuduh dengan berkata:
"Muhammad telah merekakan Al-Quran itu." Katakanlah (Wahai Muhammad): "Kalau aku
merekakan Al-Quran itu (maka tentulah aku tidak terlepas dari azab kesalahan
itu) kerana kamu (dan juga yang lain dari kamu) tidak berkuasa memberikan daku
sebarang perlindungan dari (azab) Allah. Allah lebih mengetahui akan
(tuduhan-tuduhan yang tidak berasas) yang kamu perkatakan itu; cukuplah Allah
menjadi saksi antaraku dengan kamu, dan Dia lah jua Yang Maha Pengampun, lagi
Maha Mengasihani."
Katakanlah lagi: "Bukanlah aku seorang Rasul pembawa ugama yang berlainan dari
ugama yang dibawa oleh Rasul-rasul (yang telah lalu), dan aku tidak mengetahui
apa yang akan dilakukan kepadaku dan kepada kamu. Aku tidak melakukan sesuatu
melainkan menurut apa yang diwahyukan kepadaku, dan aku tidak lain hanyalah
seorang Rasul pemberi amaran yang jelas nyata"
Katakanlah lagi: "Bagaimana fikiran kamu jika Al-Quran ini (yang datangnya) dari
Allah dan kamu mengingkarinya, pada hal ada seorang saksi dari Bani Israil
memberi keterangan mengakui (sahnya Kitab) yang sama seperti Al-Quran ini, lalu
ia percayakan (Al-Quran ini dari Allah), sedang kamu dengan sombong angkuh
mengingkarinya? (Tidakkah dengan yang demikian kamu bersifat zalim)?
Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang zalim
(yang degil dalam kekufurannya)".
Dan (kerana sombong angkuhnya orang-orang kafir itu) mereka berkata tentang
kepercayaan orang-orang yang beriman: "Kalaulah (apa yang dibawa oleh Muhammad)
itu perkara yang baik tentulah mereka tidak mendahului kami mempercayainya
(kerana kamilah yang sepatutnya menerima segala kebaikan)!" Dan setelah mereka
tidak dapat menerima petunjuk Al-Quran itu, (mereka memusuhinya) lalu mereka
mencacinya dengan berkata: "Al-Quran ini ialah rekaan dusta yang sudah lama".
(Bagaimana mereka tergamak mengatakan Al-Quran ini rekaan dusta yang telah
lama?) Pada hal telah ada sebelumnya Kitab Nabi Musa yang menjadi ikutan dan
rahmat (kepada umatnya); dan Al-Quran pula sebuah Kitab - yang mengesahkan
kebenaran (kitab-kitab yang telah lalu), - diturunkan dalam bahasa Arab untuk
memberi amaran kepada orang-orang yang zalim, dan berita gembira bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan.
Sesungguhnya orang-orang yang menegaskan keyakinannya dengan berkata: "Tuhan
kami ialah Allah", kemudian mereka tetap teguh di atas jalan yang betul (dengan
pengakuan iman dan tauhidnya itu), maka tidak ada kebimbangan (dari sesuatu yang
tidak baik) terhadap mereka, dan mereka pula tidak akan berdukacita.
Dan Kami wajibkan manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah
mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan
menanggung susah payah. Sedang tempoh mengandungnya beserta dengan tempoh
menceraikan susunya ialah dalam masa tiga puluh bulan. Setelah ia besar sampai
ke peringkat dewasa yang sempurna kekuatannya dan sampai ke peringkat umur empat
puluh tahun, berdoalah ia dengan berkata: "Wahai Tuhanku, ilhamkanlah daku
supaya tetap bersyukur akan nikmatmu yang engkau kurniakan kepadaku dan kepada
ibu bapaku, dan supaya aku tetap mengerjakan amal soleh yang Engkau redai; dan
jadikanlah sifat-sifat kebaikan meresap masuk ke dalam jiwa zuriat keturunanku.
Sesungguhnya aku bertaubat kepadamu, dan sesungguhnya aku dari orang-orang Islam
(yang tunduk patuh kepadamu)".
Mereka (yang bersifat dengan sifat-sifat yang terpuji seperti itu) ialah
orang-orang yang Kami terima dari mereka amalnya yang baik yang mereka telah
kerjakan, dan Kami ampunkan kesalahan-kesalahannya; (mereka akan dimasukkan)
dalam kumpulan ahli Syurga, sebagai memenuhi janji yang benar, yang telah
dijanjikan kepada mereka.
Dan (sebaliknya amatlah derhakanya) orang yang berkata kepada kedua ibu bapanya
(ketika mereka mengajaknya beriman): "Ah! Bosan perasaanku terhadap kamu berdua!
Patutkah kamu menjanjikan kepadaku bahawa aku akan dibangkitkan keluar dari
kubur, padahal berbagai umat sebelumku telah berlalu (masih lagi belum kembali)?
" Sambil mendengar kata-katanya itu - ibu bapanya merayu memohon pertolongan
Allah (menyelamatkan anak mereka) serta berkata (kepada anaknya yang ingkar
itu): "Selamatkanlah dirimu! Berimanlah (tentang hidup semula menerima balasan
amal)! Sesungguhnya janji Allah tetap benar". Lalu ia menjawab (dengan
angkuhnya): "Semuanya itu hanyalah cerita-cerita dongeng orang-orang dahulu
kala!"
Mereka (yang ingkar derhaka seperti itu) ialah orang-orang yang tetap menerima
hukuman (azab) bersama-sama dengan umat-umat yang terdahulu daripada mereka -
dari kalangan jin dan manusia; kerana sesungguhnya mereka telah menyebabkan diri
mereka menjadi orang-orang yang rugi.
Dan bagi mereka masing-masing (dari puak jin dan manusia - yang berbuat baik dan
yang berbuat jahat) disediakan berbagai peringkat (balasan) yang sesuai dengan
apa yang mereka telah kerjakan, dan (ketetapan yang demikian ialah) supaya Allah
menyempurnakan bagi mereka balasan amal-amal mereka, sedang mereka tidak
dirugikan (sedikitpun).
Dan (ingatlah), semasa orang-orang kafir didedahkan kepada neraka (serta
dikatakan kepada mereka): "Kamu telah habiskan nikmat-nikmat kesenangan kamu
dalam kehidupan dunia kamu, dan kamu telah bersenang-senang menikmatinya; maka
pada hari ini kamu dibalas dengan azab yang menghina kerana kamu berlaku sombong
takbur di muka bumi dengan tidak berdasarkan alasan yang benar, dan kerana kamu
sentiasa berlaku fasik"
Dan ingatlah peristiwa (Nabi Hud) saudara kaum Aad, ketika ia memberi amaran
kepada kaumnya yang tinggal di lembah "Al-Ahqaaf", - sedang (amarannya itu
samalah seperti) amaran-amaran yang telah diberikan oleh Rasul-rasul yang
terdahulu daripadanya dan yang datang sesudahnya - (dengan berkata): "Janganlah
kamu menyembah melainkan Allah, sesungguhnya aku bimbang kamu akan beroleh azab
hari yang besar (huru-haranya)".
Mereka menjawab: "Adakah engkau datang kepada kami untuk memesongkan kami dari
menyembah tuhan-tuhan kami? Maka bawalah azab seksa yang engkau janjikan kepada
kami itu jika betul engkau dari orang-orang yang benar!"
Nabi Hud berkata: "Sesungguhnya ilmu pengetahuan (tentang kedatangan azab itu)
hanya ada di sisi Allah, dan (tugasku hanya) menyampaikan kepada kamu apa yang
aku diutuskan membawanya, tetapi aku lihat kamu satu kaum yang jahil (akan tugas
Rasul)!"
Maka apabila mereka melihat azab itu sebagai awan yang menghala ke lembah-lembah
mereka, mereka berkata: "Ini ialah awan yang akan membawa hujan kepada kita!"
(Mendengarkan kata-kata yang demikian, Nabi Hud berkata): "Tidak! Bahkan itulah
(azab) yang kamu minta disegerakan kedatangannya, iaitu angin yang membawa azab
seksa yang tidak terperi sakitnya;
"Yang menghancur leburkan segala-galanya dengan izin Tuhannya". (Setelah azab
itu menimpa mereka) maka menjadilah mereka (punah ranah) - tidak ada yang
kelihatan melainkan tempat-tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami membalas kaum
yang berdosa.
Dan demi sesungguhnya! Kami telah meneguhkan kedudukan mereka (dengan kekuasaan
dan kemewahan) yang tidak Kami berikan kamu menguasainya (wahai kaum musyrik
Makkah), dan Kami telah jadikan bagi mereka pendengaran dan penglihatan serta
hati; dalam pada itu, pendengaran dan penglihatan serta hati mereka tidak
memberikan faedah sedikitpun kepada mereka, kerana mereka sentiasa mengingkari
ayat-ayat keterangan Allah; dan (dengan yang demikian) mereka diliputi oleh azab
yang mereka telah ejek-ejek itu.
Dan demi sesungguhnya! Kami telah binasakan negeri-negeri yang ada di sekeliling
(negeri) kamu (wahai kaum musyrik Makkah), dan Kami telah menerangkan
tanda-tanda (kekuasaan Kami) dengan berbagai cara, supaya mereka kembali
(bertaubat).
Maka sepatutnya mereka dibela oleh segala yang mereka sembah yang lain dari
Allah sebagai penyembahan untuk mendekatkan diri (kepada Allah)? (Tetapi tidak),
bahkan segala yang mereka sembah itu telah hilang lenyap dari mereka. Dan
demikianlah akibat penyelewengan mereka dan kepercayaan yang mereka telah
ada-adakan.
Dan (ingatkanlah peristiwa) semasa Kami menghalakan satu rombongan jin datang
kepadamu (wahai Muhammad) untuk mendengar Al-Quran; setelah mereka menghadiri
bacaannya, berkatalah (setengahnya kepada yang lain): "Diamlah kamu dengan
sebulat-bulat ingatan untuk mendengarnya!" Kemudian setelah selesai bacaan itu,
kembalilah mereka kepada kaumnya (menyiarkan ajaran Al-Quran itu dengan) memberi
peringatan dan amaran.
Mereka berkata: "Wahai kaum kami! Sesungguhnya kami telah mendengar Kitab
(Al-Quran) yang diturunkan (oleh Allah) sesudah Nabi Musa, yang menegaskan
kebenaran Kitab-kitab Suci yang terdahulu daripadanya, lagi, memandu kepada
kebenaran (tauhid) dan ke jalan yang lurus (ugama Islam)
"Wahai kaum kami! Sahutlah (seruan) Rasul (Nabi Muhammad) yang mengajak ke jalan
Allah, serta berimanlah kamu kepadanya, supaya Allah mengampunkan sebahagian
dari dosa-dosa kamu, dan menyelamatkan kamu dari azab seksa yang tidak terperi
sakitnya.
"Dan sesiapa tidak menyahut (seruan) Rasul yang mengajaknya ke jalan Allah, maka
ia tidak akan dapat melepaskan diri (dari balasan azab walau ke mana sahaja ia
melarikan diri) di bumi, dan ia tidak akan beroleh sesiapapun - yang lain dari
Allah - sebagai pelindung-pelindung yang membelanya; mereka (yang demikian
sifatnya) adalah dalam kesesatan yang nyata".
Masihkah mereka ingkar dan tidak mahu memikir serta mengetahui bahawa
sesungguhnya Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tidak mengalami
kesukaran dalam menciptakannya - berkuasa menghidupkan makhluk-makhluk yang
telah mati? Sudah tentu berkuasa! Sesungguhnya Ia Maha Kuasa atas tiap-tiap
sesuatu.
Dan (ingatlah) hari orang-orang yang kafir didedahkan kepada neraka, (lalu
dikatakan kepada mereka): "Bukankah (azab) neraka ini benar?" Mereka menjawab:
"Ya, benar, demi Tuhan kami!" (Setelah itu) dikatakan lagi (kepada mereka):
"Maka sekarang rasalah azab seksa dengan sebab kamu kufur ingkar di dunia
dahulu. "
(Jika demikian akibat orang-orang kafir yang menentangmu wahai Muhammad) maka
bersabarlah engkau sebagaimana sabarnya Rasul-rasul "Ulil-Azmi" (yang mempunyai
keazaman dan ketabahan hati) dari kalangan Rasul-rasul (yang terdahulu
daripadamu); dan janganlah engkau meminta disegerakan azab untuk mereka (yang
menentangmu itu). Sesungguhnya keadaan mereka semasa melihat azab yang
dijanjikan kepada mereka, merasai seolah-olah mereka tidak tinggal (di dunia)
melainkan sekadar satu saat sahaja dari siang hari. (Penerangan yang demikian)
cukuplah menjadi pelajaran (bagi orang-orang yang mahu insaf). Maka (ingatlah)
tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik - derhaka.